Sumpahku Cintaku Indonesiaku

Tuhan telah berbaik hati saat saya sakit terkapar tidak berdaya 10 tahun lalu, saat semua sudah putus asa bahwa saya akan lewat begitu saja. Malam yang sangat mencekam, mengerikan. Seperti sebuah kutukan berdarah yang sangat mengerikan dan tak mampu untuk saya ceritakan bagaimana kengerian itu.

Sedari kecil berjuang seorang diri, tanpa tapi tanpa basa-basi meninggalkan rumah hanya berbekal beberapa sedikit bekal. Ya saya tahu, orang tua tidak lagi mampu untuk membiayai anaknya belajar dan menuntut ilmu sebagaimana cita-cita, dan tidak pula aku menyalahkan keadaan itu. Its okay,.. its fine for me. Hanya ada 1 kata,.. "Berjuang" . yaa... itu aku ... kalau sudah punya cita-cita, hanya ada 1 jalan, yaitu memperjuangkannya. Rupanya kakakku cukup memberikan inspirasi yang begitu kuat dalam menggapai cita-cita, mengubah keadaan, dan pantang menyerah pada keadaan.


 Dalam setiap perjalanan, menemui banyak sekali pelajaran, nashat dan diperlihatkan pada mata dan sanubari terdalam tentang negara, dan semua seluk beluknya, semua itu membuat jiwa terbakar semangat yang membara untuk mencanangkan diri, bergabung dalam barisan. Memang aku bukanlah siapa-siapa, tapi aku ingin mengambil peran itu, meski sangatlah sedikit. 

Hingga akhirnya akupun jatuh sebelum sampai pada peran yang kecil tersebut. malam itu, keadaan masih baik-baik saja, hingga akhirnya saya muntah darah yang begitu luar biasa, seperti terputus leher dari kepala, tanpa bisa mengontrol saluran kecuali berusaha utnuk batuk sekencang mungkin. Juga rasa dalam tenggorokan rasa gatal yang amat luar biasa,... hiingga akhirnya sampailah dalam ruangan yang asing dan ramai,.. IGD. berhari-hari di ruang rawat, lemah lunglai dengan darah yang terus mengalir termuntahkan.

Hingga suatu saat aku berdoa,... Ya tuhan,.. izinkanlah aku menggapai cita cintaku, cita cintaku pada negeriku, cita-cintaku pada ilmumu, cita-cintaku pada makhlukmu yang lemah, cita-cintaku pada sesama yang lemah dan membutuhkan, biarkan aku berada diantar mereka, hingga saatnya engkau ambil aku dalam keadaan bersama-sama mereka. Tuhan, izinkan aku untuk selalu membawa diri sebagai sebuah solusi.... Tuhan, jangan engkau ajak aku pulang dulu ... aku masih betah,... aku ingin berjuang...

Untuk Indonesiaku ...


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.